Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Seram Kisah Nyata - Kuyang di pohon pisang

Cerita Seram Penampakan Kuyang



Pada suatu malam, aku bertemu dengan Om Tio di warung kopi. Kebetulan rumah kami tidak berjauhan. Kami Ngobrol-Ngobrol lah sambil minum kopi hingga akhirnya muncul pembicaraan mengenai kecelakaan yang baru terjadi di jalan depan komplek sampai akhirnya bercerita mengenai hantu. 

Begini cerita seram Om Tio:

Tanggal 23 Juli 2018 adalah malam jumat kliwon. Tio pulang kerja jam delapan malam. Istri yang sedang hamil tua langsung membuka pintu, menunggu Tio turun keluar dari mobil sambil memegang perutnya yang sudah besar.

"Wajahmu kok pucat sayang?" Tio menghampiri istrinya, "Kamu gak sakit kan?" Tanya Tio khawatir.

"Gak!" Jawab Mira, Istri Tio yang baru dinikahinya kira-kira setahun yang lalu.

Tapi, Tio tidak tenang, karena wajah Mira benar-benar terlihat pucat. Apakah karena sudah hampir mencapai hari H yah? pikir Tio. Mengingat dokter kandungan yang rutin memeriksa Mira sudah memprediksi kalau Mira akan melahirkan tujuh sampai sembilan hari ke depan.

"Sayang, kamu sudah makan belum?" Tio bertanya, meletakkan tas di sofa dan membawa istrinya untuk duduk di meja makam.

"Belum." 

"Ya sudah.Kita makan bareng saja yah?"

"Iya."

Tio semakin curiga kalau Mira istri-nya tidak sedang baik-baik saja. Biasanya, Mira selalu tersenyum dan banyak bicara. Mira adalah istri yang romantis dan paling suka bermesraan dengan Tio. Apalagi kalau baru pulang kerja. Tapi malam itu, jangankan tersenyum, semua pertanyaan Tio hanya dijawab pendek seolah tidak kuat untuk berbicara panjang.

"Sayang kamu benaran baik-baik saja kan. Atau kita ke rumah sakit saja?"

"Mas, aku sudah bilang aku baik-baik saja. Ngerocos mulu dari tadi. Capek menjawab. Diam aja napa?" Tanpa sebab yang jelas tiba-tiba Mira marah. Dia tidak pernah seperti itu sebelumnya.

"Aduh sayang. Kamu gak biasanya seperti ini. Aku benar-benar khawatir."

"Eh, Mas kamu diam bisa gak?"

Tio memijat kening karena pusing. Serba salah. Kalau dia biarkan istrinya begitu takutnya terjadi sesuatu yang buruk, bagaimana kalau dia sakit dan tidak mau memberitahu dan akhirnya keguguran? Tapi kalau dia nanya lagi takutnya istrinya semakin bad mood. Akhirnya, Tio berusaha untuk menenangkan diri. Iya yakin kalau Mira mungkin kecapean. 


Cerita seram tentang kuyang menakutkan sekali


Saat mereka makan, mereka diam saja. Mira lebih sering menunduk, menusuk-nusuk daging ayam di piring tanpa niat makan. Tapi, Tio selalu memperhatikan wajah istrinya itu. Bila mereka bertemu pandang, Tio tersenyum, tapi Mira malah berwajah marah. 

Hening sekali. Sampai-sampai suara detik jarum jam begitu jelas terdengar di telinga. Udara dari kipas angin yang berputar ke segala arah dingin menyentuh kulit. Aroma bawang merah yang digoreng kering tercium dari bumbu sayung kangkung yang terhidang di meja. Sesekali sambil mengunyah makanannya Tio menatap wajah istrinya. Ia semakin penasaran kenapa tiba-tiba istrinya begitu muram. 

Tiba-tiba kucing putih mereka berlari dari dapur, suaranya kuat seperti sedang dikejar ular. Tio hampir meloncat karena kaget. 

"Manis! Diam!" Teriak Tio karena kucing yang sudah berdiri di atas sofa dan memandang terus ke arah meja makan mengeong seperti kucing kawin. 

Mira tidak sedikitpun kaget. Ia tetap diam. Seolah tidak peduli. Tio semakin curiga kalau ada sesuatu yang tidak beres. Ia menatap wajah istrinya dengan kening yang bekerut.

Tiba-tiba, lampu padam. Suara langkah kucing berlari cepat entah kemana sambil mengeong. Suara langkah kaki Mira berjalan ke dapur. "Sayang, sayang, jangan bergerak dulu. Saya ambil handphone dulu. Tunggu terang!" Tangan Tio meraba-raba ke arah suara langkah itu. Tiba-tiba lampu menyala. Mata Tio terbelalak, karena Mira istrinya ternyata tidak kemana-mana. Mira masih duduk di depannya. 

":Sayang, bukannya kamu tadi mau ke dapur?" 

Mira tidak menjawab tapi menggelengkan kepala. 

Habis makan malam. Mira dan Tio menonton tv. Jam sebelas malam,  mereka berdua bergerak ke kamar dan merebahkan diri. Tio langsung tertidur karena kelelahan bekerja. Tapi, jam dua belas malam ia terbangun lagi dan menemui kasur di sebelah-nya kosong. Mira tidak ada di dekatnya. Buru-buru Tio bangun, ia khawatir Mira akan terjatuh, mungkin istrinya itu sedang mengambil air putih atau ke kamar mandi.

Tapi, Mira tidak ada di dapur. Dia juga tidak ada di kamar Mandi.

"Mira!" Tio memanggil.  Tidak ada jawaban. Ia keluar dan berdiri di teras, "Mira!" Ia memanggil-manggil dan tidak ada jawaban. 

Tiba-tiba suara kucing terdengar seperti sedang berantam di kebun kopi belakang rumah. Tio berjalan cepat ke dapur dan membuka pintu dapur menuju halaman. 

Mata Tio terbelalak, kuat-kuat ia membaca surat Al-Baqara sambil berjalan cepat menghampiri istrinya yang berjalan seperti mayat hidup mendekati pohon pisang. Kaki tio gemetar, jauh di depan sana, di balik pohon pisang ada dua mata merah mengawasinya. Kucing mengikuti Mira sambil mengeong seolah ingin menarik Mira kembali ke dalam rumah. 

Suara Tio semakin keras membaca ayat suci. Tiba-tiba, Seorang perempuan berambut panjang, tanpa kaki, jantungnya kelihatan, paru-parunya dan ususnya berlilit-lilit terbang kabur sambil berteriak kesakitan. 

Mira terjatuh di tanah. Tio langsung berlari dan memeluknya, membawanya ke dalam rumah. Untungnya, Mira tidak apa-apa, karena tiga hari berikutnya dia sudah melahirkan anak laki-laki.

Hanya saja, kucing si putih jadi gila. Setelah kejadian penampakan Kuyang itu, kucing si putih itu tidak mau makan dan akhirnya mati setelah tiga hari.


Ditulis Oleh: Reza Pahlevi (Tio)/ ttm:Bekasi, 17 Agustus 2018 - bunuh diri


Apa itu Hantu Kuyang?

Menurut cerita orang-orang Samarinda atau orang Kalimantan Hantu Kuyang adalah Hantu yang tidak memiliki kulit dan kaki. Hantu itu hanya memiliki kepala dan orang dalam. Dia melayang di udara dan suka menghisap darah bayi. 

Menurut Wikipedia Kuyang adalah sejenis siluman yang pada siang hari berwujud seperti manusia normal tetapi akan berubah di malam hari. Hantu Kuyang bisa diusir dengan sapu ijuk atau memukulnya dengan panci.

Ads