Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Memahami Arti Show Don't Tell Pada Menulis Novel

Tunjukkan jangan ceritakan! Ini mudah dipahami. Contoh menceritakan seperti, 'dia merasa sedih'  bisa ditunjukkan dengan menulis 'air matanya mengalir di pipi'

Menunjukkan itu berarti pembaca diajak untuk bisa membayangkan sebuah benda atau hal yang real. Misalkan, air mata menunjukkan kesedihan. Lutut yang bergetar menggambarkan, lelah berjalan. 

Pembaca akan lebih mudah memahami cerita, atau membayangkan sebuah keadaan, seperti kesedihan dengan menuliskan hal nyata yang berhubungan dengan kesediaan tersebut, seperti ekspresi wajah ataupun langsung menggambarkannya dengan membuat sebuah dialog percakapan. 

Pada dialog percakapan, penulis tidak harus 'menunjukkan' lagi. Misalkan, 'Santi baru tiba, "hai Susi, ari mata di wajahku." ini adalah contoh yang salah untuk sebuah dialog. Dialog harus lebih nyata, seperti percakapan sehari-hari jadi yang benar adalah; Santi baru tiba, "hai Susi, aku lelah sekali."

Contoh  dia kelelahan bisa ditunjukkan dengan menuliskan 'lututnya gemetaran'

Berikut ini adalah contoh menceritakan:

Siska sangat sedih karena temannya tidak jadi datang ke pesta. Siska berjalan hampir 2 jam dari rumah menuju pesta. Dia kelelahan. 

Bisa ditunjukkan kan dengan melakukan koreksi seperti berikut ini:

Air mata mengalir di pipi Siska. Dia baru mendapatkan SMS dari temannya yang berisi Siska! Maaf aku tidak bisa ikut ke pesta. Siska mengerutkan kening. Tadi, dia harus berjalan kaki 2 jam untuk menghadiri pesta itu, kakinya sampai gemetaran.

Ads